Seluloid
Jika seluloid belum digunakan untuk perekaman gambar, maka tersedia juga
dengan ukuran yang panjang, mengingat merekam sebuah peristiwa saja,
membutuhkan beberapa frame. Oleh karenanya seluloid ini dikenal dengan pita
seluloid. Panjang dari seluloid juga menentukan durasi perekaman gambar yang
dilakukan. Film awal dari Lumiere memiliki durasi yang pendek, yang sesuai
dengan panjangnya pita seluloid yang tergulung yang ada didalam bagasi kamera
cinematographe. Pada masa berikutnya, seluloid yang tergulung didalam
bagasi kamera, memiliki panjang pita lebih panjang dari masa awal film. Sifat
seluloid ini sangatlah sensitif terhadap cahaya. Jika terkena cahaya, maka seluloid tersebut akan
terbakar dan tidak dapat digunakan untuk perekaman.
Dengan sensitifitas seluloid terhadap cahaya ini, maka seluloid haruslah
ditempatkan pada ruang yang benar-benar gelap, atau kedap cahaya, benar-benar
sebuah ruang yang tidak tembus cahaya sama sekali –kamera berasal dari kata chamber,
artinyansebuah kamar yang kedap, tidak tembus akan cahaya. Seluloid yang
belum terkena sinar atau cahaya sebagai bahan dasar perekaman gambar dikenal
juga sebagai film negatif, atau unexposed. Jika seluloid yang dikenal
film negatif ini digunakan dalam merekam gambar, maka seluloid tersebut
menyimpan rekaman gambar dan menjadi film exposed. Gambar yang ada didalam
seluloid film exposed tersebut harus mempergunakan printer agar
dapat melihatnya lalu memprosesnya menjadi latent image. Kamera cinematogrape
milik Lumiere, memiliki fungsi selain merekam gambar, juga dapat digunakan
sebagai printer, bahkan juga sebagai proyektor. Film seluloid terdiri
atas beberapa ukuran, seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini:
|
1. film seluloid Jurassic Park 35mm
|
2. Film super 8mm.
|
3. Film 16mm.
|
5. Film 70mm.
|
Film super 8mm digunakan bagi kalangan
amatir di masa seluloid sebagai bahan baku pembuat film. Tapi kadang juga
digunakan oleh para pembuat film eksperimental. Salah satu yang menjadi catatan
khusus, sebuah film yang menayangkan konser Neil Young, sebagian direkam oleh
film super 8mm.
Sedangkan film 16mm, sebelumnya
dikhususkan bagi para siswa/i di sekolah film bagi praktek ataupun saat membuat
film ujian mereka, juga digunakan sebagaian oleh kalangan amatir dan juga
profesional. Hal yang berbeda pada film 16mm ini adalah jalur suara yang
terdapat di sisi kanan film.
Film 35mm merupakan film standar yang
digunakan pada teatrikal film. Jaluar optik suara berada disamping kiri gambar
dan hanya ada satu jalur saja karena monophonic. Hal ini juga sama
dengan jalur pada film 16mm. Sedangkan film 35mm seperti yang ada pada film Jurrasic
Park menggunakan jalur optik stereophonic, dimana jalur suara
dikodekan sebagai dua sejajar squiggles. Jalur sepanjang tepi kiri, terlihat titik-titik kode
seperti morse antara lagu
stereophonic dan daerah gambar, dan area berbintik-bintik di sekitar sproket
menunjukkan bahwa hal ini juga dapat dijalankan pada berbagai sistem suara
digital.
Film 70mm, merupakan film seluloid dengan
bioskop khusus, tidak sama dengan bioskop yang lainnya, dan secara historis ada pada
catatan film epik action sekitar tahun 1990-an. Seperti dalam film The Hunt for Red
October dimana soundtrack magnet stereophonic berjalan disepanjang
kedua tepi jalur dari film. Pada film 70mm gambar pun membesar, dan memungkinkan setiap
gambar 10 kali lipat lebih besar dari film 35mm. Nasmun demikian tidak
kehilangan akan detail pada gambarnya. Film ini diproyeksikan pada layar yang
lebih besar, sedangkan film Imax dicetak dalam ukuran 3 kali lipat dari film
70mm.
6.Film Imax
|
Komentar
Posting Komentar