GENRE FILM (PERIODE AWAL SINEMA) 1


Genre merupakan kata yang berasal dari Bahasa Perancis, yang berarti pengelompokan atau kumpulan. Umumnya pengelompokan atau kumpulan tersebut berdasarkan sebuah kesamaan ciri tertentu terhadap subjek tertentu. Dalam hal ini berarti pengelompokan atau kumpulan film yang didasari atas kesamaan subjek dan tematik, serta konvensi-konvensi lainnya yang terkait dengan pengembangan alur cerita, penerapan unsur-unsur teknis dalam film, seperti pencahayaan atau lighting, seting hingga aspek iconography (yang terkait dengan seting dan objek tertentu).

Meski pada periode awal, terlihat antara film Lumiere yang novealty dan Méliès dengan sentuhan magisnya terhadap film fantasi, pada akhirnya film pun berinovasi dan terus berkembang. Munculnya Brighton School dan konsep teknis yang mereka bawa pada akhirnya menciptakan film dengan pengenalan bentuk adegan di dalam produksi Pathe, yang membuat film dengan mencakup genre, seperti:

  1. aktualitas
  2. film sejarah
  3. film dengan trik-trik
  4. drama
  5. aksi vaudeville, dan
  6. kejar-kejaran (1905);

sebagai bentuk akan pengelompokkan film yang terbilang masih sederhana.



GENRE FILM DI PERIODE AWAL SINEMA

Komedi Slapstick dan Westerns

Pada era awal kehadiran film, beberapa sutradara dan bintang terkenal dan popular seringkali berkaitan dengan genre komedi slapstick. Setelah film panjang atau feature film distandarkan, maka mereka pun umumnya ditampilkan dalam sebuah program paket tayangan film di bioskop, dimana film panjang memasukkan film pendek seperti film komedi, film berita, dan drama singkat, sebagai bagian dari paket pembelian penayangan film panjang. Diantara film pendek yang paling sukses adalah film-film dari Mack Sennett, orang yang bekerja sebagai produser sekaligus juga sebagai sutradara. Sennett mengepalai perusahaan film Keystone, yang memiliki spesialisasi untuk film komedi slapstick. Film-film Sennett banyak menghadirkan aksi yang cepat, yang diantaranya melibatkan Keystone Kops dalam setiap aksi pengejaran. Bintang komiknya yang terbilang kecil, karena belum dikenal, juga sering ikut mengarahkan gambar mereka sendiri, seperti Charlie Chaplin, Ben Turpin, dan Mabel Normand.

Namun Chaplin, seorang pemusik hall Inggris, menjelma menjadi bintang internasional bersama Keystone, yang untuk selanjutnya mengarahkan film-filmnya sendiri saat di perusahaan film Essanay, Mutual, dan First National yang berlangsung dari tahun 1910-an. Gaya Chaplin dikenal identik dengan menggunakan benda atau objek yang digunakan dengan cara yang tidak wajar, seperti dalam film The Pawnshop (1916), ia mengukur nilai jam dengan cara mengukur detaknya melalui stetoskop. Ketangkasannya banyak menampilkan perkelahian, kejar-kejaran, dan pertengkaran yang dirancang dengan koreografi yang terbilang rumit pada saat itu, seperti kekonyolan yang diperlihatkan dengan menggunakan sepatu roda dalam film The Rink (1916). Dalam beberapa filmnya, seperti The Vagabond (1916) dan The Immigrant, Chaplin juga memperkenalkan elemen pathos, sebuah konsep drama Yunani kuno untuk aspek emosional yang menimbulkan rasa empati dan simpati penonton yang tidak dikenal dalam film-film slapstick. Di “Little Tramp” kehadiran Chaplin dengan topi bowler-nya, tongkat dan sepatu yang kebesaran, dengan cepat menjadi artefak yang paling dikenal di dunia, bahkan sampai saat ini.

Little Tramp - Wikipedia

Salah satu saingan Sennett adalah Hal Roach, yang memproduksi film dengan menampilkan Harold Lloyd muda. Karakter awal Lloyd, yakni Lonesome Luke, pada dasarnya meniru Chaplin, tapi dengan segera Lloyd sedikit merubah tampilannya dengan menggunakan kacamata dan mengembangkan pribadi karakternya sendiri. Disamping itu juga komik-komik lainnya pun bermunculan, dan diantaranya seperti Gesper Roscoe “Fatty” Ar dan sahabat karibnya Buster Keaton, yang pada masa berikutnya hadir menjadi bintang terkenal selanjutnya, di tahun 1920-an.

Genre film lainnya, Western juga terus mengalami kepopulerannya selama tahun 1910-an. William S. Hart, adalah salah satu bintang yang paling menonjol masa itu, meski ia telah lama menjadi aktor panggung namun dirinya tetap belum mau masuk ke dunia film sampai akhir menjelang usianya yang hampir lima puluh tahun. Dengan usianya tersebut, ditambah dengan wajahnya yang panjang dan ramping, memungkinkannya memainkan peran untuk seseorang yang telah dimakan waktu dan bosan akan kehidupan dunia. Ia seringkali berperan untuk tokoh antagonis ataupun seorang pria dengan masa lalunya yang penuh kebohongan; plot seringkali memperlihatkan dirinya akan sebuah penebusan untuk cintanya. Akibatnya, karakter pribadi dari Hart ini dikenal sebagai “good-badman”, suatu pendekatan yang akhirnya banyak diikuti oleh para bintang untuk sekuens film Western. Pakaiannya yang usang dengan sentuhan yang realistis memberikan Western akan gaya Hart ini sebuah rasa historis yang original, meskipun plot mereka seringkali hadir dengan sangat konvensional.

Meskipun demikian beberapa bintang koboi lainnya dari periode ini juga muncul dengan karakternya yang justru berbeda dengan Hart. Tom Mix misalnya, adalah bintang western yang muncul dari latar belakangnya sebagai seorang rodeo dalam sebuah pertunjukan Wild West. Namun film-filmnya dianggap kurang realistis dibandingkan dengan film-film Hart, disamping juga lebih menonjolkan aksi yang cepat, seperti menunggang kuda dengan sedikit akrobatik. Setelah bertahun-tahun membuat film pendek dengan anggaran yang rendah bagi Selig, pada akhirnya Mix pun pindah ke Fox pada tahun 1917 yang kontan saja langsung menjadi bintang koboi paling populer pada era film bisu ini.

Satu peristiwa penting pada akhir dekade ini ditunjukkan oleh bintang dan sutradara major pada saat itu. Pada tahun 1919, tiga aktor paling populer –Mary PickFord, Douglas Fairbanks, dan Charles Chaplin– bergabung dengan sutradara terkemuka D.W. Griffith untuk mendirikan studio film United Artists. Sebuah Perusahaan distribusi film yang dianggap prestisius, karena hanya berurusan terhadap film-film yang diproduksi keempatnya secara mandiri. Bahkan belakangan, produser dan bintang independen lainnya, seperti Samuel Goldwyn dan Buster Keaton, juga hadir melalui dan bersama United Artists, meskipun Griffith pada akhirnya keluar beberapa tahun kemudian, namun perusahaan baru itu tetap melakukan kontrol dengan tingkat tinggi terhadap bintang dan produser, hal yang sangat berbeda dengan pengalaman pembuat film yang bekerja untuk studio besar lainnya.

Perkembangan sistem studio Hollywood selama tahun 1910-an dan pengambil-alihan Amerika atas pasar film dunia adalah salah satu perubahan yang paling berpengaruh dalam sejarah perfilman dunia. Peristiwa di tahun-tahun ini lebih banyak mengarah untuk menentukan standar atas pembuatan film komersial. Beberapa perusahaan AS yang muncul pada era ini sampai sekarang pun masih tetap membuat film dengan sistem pembagian kerja untuk menjadi tugas-tugas khusus yang tetap terus berlanjut hingga saat ini. Sistem bintang pun masih menjadi salah satu cara utama untuk menarik perhatian penonton, dan sutradara terus mengordinasikan proses pembuatan film. Prinsip-prinsip dasar gaya pembuatan film Hollywood klasik tidak banyak berubah. Baik atau buruk, selama era ini, Hollywood dengan film-filmnya telah identik menjadi tontonan banyak pemirsa di seluruh dunia.

Komentar