Sebuah Catatan Ringkas Sheikh Imran Nazar Hosein
__________________________________
Kekaisaran Romawi merupakan Kekaisaran yang terbesar di masanya. Kekaisaran Romawi pada saat itu menganut ajaran paganisme (penyembah dewa).
Namun, pada tahun 380 M, Kaisar Theodosius I menetapkan agama Kristen sebagai agama negara dan melarang agama lainnya.
Setelah kematian Theodosius I pada tahun 395, kekuasaannya dibagi kepada dua anaknya Arcadius dan Honorius.
Arcadius menjadi penguasa Kekaisaran Romawi Timur (Bizantium), dengan ibukota Konstantinopel.
Sedangkan, Honorius menjadi penguasa Kekaisaran Romawi Barat, dengan ibu kota Milan.
Disaat Kekaisaran Romawi telah terpecah, agama kristen pun mengalami perpecahan.
Romawi Barat menganut agama Kristen Katolik, sedangkan Romawi Timur menganut agama Kristen Ortodoks.
Pada tahun 616 M, Kekaisaran Romawi Timur, yang dipimpin oleh Kaisar Heraklius, dikalahkan oleh Kekaisaran Persia. Wilayah Mesir, Syam, dan Anatolia telah ditaklukkan.
Setelah ditaklukkannya Mesir, Raja Persia mengirim surat kepada Heraklius :
"Khosrau, dewa yang terhebat, dan penguasa bumi, teruntuk Heraklius, budak keji yang bodoh. Mengapa kau masih menolak mematuhi aturan kami, dan menyebut dirimu seorang raja? Apakah belum aku hancurkan Yunani?
Kau berkata kalau kau mempercayai tuhanmu. Mengapa dia tidak melepaskan genggamanku di Keyseri, Yerusalem, dan Aleksandria? Dan haruskan aku hancurkan Konstantinopel?
Tapi aku akan mengampuni kesalahanmu jika datang kepadaku bersama istri dan anak-anakmu; dan aku akan memberimu tanah, kebun anggur dan zaitun, dan memperlakukanmu dengan ramah. Jangan tipu dirimu dengan harapan kosong dalam Kristus, yang tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri dari orang-orang Yahudi, yang telah menyalibnya.
Bahkan jika kau mengungsi di kedalaman laut, aku akan mengulurkan tanganku dan menolongmu, apakah kau akan tahu atau tidak".
****
Kabar kemenangan Persia ini disambut suka cita oleh kaum musyrik Mekkah. Di satu sisi, kaum muslimin harus berduka cita dengan kabar itu.
Kemudian turun firman Allah Swt dalam Surat Ar Rum, termasuk golongan surat-surat Makkiyah :
Alif Laam Miim [1]
Telah dikalahkan bangsa Rumawi [2]
Di negeri yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang,”[3]
Bangsa Romawi yang terdekat dari Mekkah adalah Syam (Palestina dan Suriah) yang sebelumnya dikuasai oleh Bizantium. Ini adalah suatu mukjizat Al Qur'an, yaitu memberitakan hal-hal yang akan terjadi di masa yang akan datang. Dan juga suatu isyarat bahwa kaum muslimin yang demikian lemahnya di waktu itu akan menang dan dapat menghancurkan kaum musyrikin.
Isyarat ini terbukti pertama kali pada perang Badar.
"Dalam beberapa tahun lagi. Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang). Dan di hari (kemenangan bangsa Rumawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman."[4]
Dalam beberapa tahun lagi itu adalah antara 3-9 tahun. Dan benar, Allah Maha Perkasa, Bizantium akhirnya menang pada tahun 622 M.
Inilah mukjizat Al Qur’an yang telah meramalkan kemenangan Bangsa Romawi 7 tahun kemudian (615-622 M).
Karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Dialah Maha Perkasa lagi Penyayang.[5]
(Sebagai) janji yang sebenarnya dari Allah. Allah tidak akan menyalahi janji-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. [6]
Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai. [7]
(Q.S. Ar Ruum, 30 : 1-7)
Telah menceritakan kepada kami Al Husain bin Huraits telah menceritakan kepada kami Mu’awiyah bin Amru dari Abu Ishaq Al Fazari dari Sufyan Ats Tsauri dari Habib bin Abu Umrah dari Sa’id bin Jubair dari Ibnu Abbas tentang firman Allah Ta’ala, "Alif laam Miim. Telah dikalahkan bangsa Rumawi. Di negeri yang terdekat." (Ar Ruum : 1-3) ia berkata : GHULIBAT dan GHALABAT.
Kaum musyrik senang terhadap kemenangan Persia atas Romawi karena kaum musyrikin dan orang-orang Persia adalah para penyembah berhala, sedangkan kaum muslimin senang atas kemenangan Romawi terhadap Persia karena mereka ahli kitab.
Mereka sampaikan hal ini kepada Abu Bakar lalu Abu Bakar memberitahukannya kepada Rasulullah SAW, beliau bersabda : "Ingat, sesungguhnya mereka (Persia) akan kalah."
Kemudian Abu Bakar memberitahukannya kepada mereka. Mereka berkata : Tentukan suatu waktu, bila kami menang kami mendapatkan ini dan itu dan bila kalian menang kalian mendapatkan ini dan itu.
Abu Bakar menentukan batas waktu lima tahun tapi mereka (Romawi) tidak juga menang, lalu mereka memberitahukan hal itu kepada Nabi SAW, beliau bersabda : "Apa kau tidak memprediksikan (waktu) nya sebawahnya (kurang dari sepuluh)?"
Abu Bakar berkata : Menurutku sepuluh (tahun).
Abu Sa'id berkata : Bidl'u adalah bilangan kurang dari sepuluh. Abu Sa’id berkata : Kemudian Romawi menang setelah itu, itulah firman Allah Ta’alaa : “Alif laam Miim. Telah dikalahkan bangsa Rumawi” hingga firmanNya : "Karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendakiNya." (Ar Ruum : 1-5)
Sufyan berkata : Aku mendengar mereka (Romawi) mengalahkan Persia saat terjadi perang Badar.
Abu Isa berkata : Hadits ini hasan shahih gharib, kami hanya mengetahuinya dari hadits Sufyan Ats Tsauri dari Habib bin Abu Umrah.
(Sunan Tirmidzi, 3117)
(1) Pada tahun 622 M/1 Hijriyah, Kaisar Heraklius membalikkan keadaan Byzantium dalam perang tersebut, dia mengalahkan Persia dalam Pertempuran Issus di Anatolia. Nabi Muhammad SAW memimpin Hijrah umat Islam yang kedua ke Yathrib, menandai awal kalender Islam.
(2) Pada tahun 624 M/2 Hijriyah. Perang Badar, kemenangan umat Islam atas tentara Mekkah yang "datang" ke Madinah. Jihad adalah "bukan" perang atas nama Agama untuk merebut tanah dan harta benda milik bangsa lain, apalagi memaksa mereka untuk meninggalkan agama mereka. Jihad tidak bisa dikeluarkan oleh seseorang yang tidak memiliki status sebagai pemimpin negara yang berlandaskan kepada Islam. Nabi Muhammad SAW adalah teladan dan contoh untuk umat Islam, dan Sunnahnya bukan hanya hal-hal yang dikatakannya, namun juga apa yang "dilakukannya".
(3) Pada tahun 625 M/3 Hijriyah terjadi Perang Uhud, kemenangan Mekah atas tentara Muslim.
(4) Pada tahun 627 M/5 Hijriyah. Heraklius mengalahkan tentara Persia dalam Pertempuran Niniwe dan kemajuan menuju Ctesiphon, ibukota Persia. Perang Parit [Khandag], Mekah tidak berhasil memberlakukan blokade militer terhadap Madinah.
(5) Pada tahun 628 M/5 Hijriyah. Khosrau II melarikan diri dari pemberontakan internal dan dibunuh pada bulan Februari, sementara Byzantium merebut kembali Suriah. Penerus Khosrau, Kavadh II mengusulkan perdamaian dengan Byzantium. Juga pada tahun ini, Perjanjian Hudaibiyyah antara Madinah dan Mekah. Jatuhnya Khaybar adalah jatuhnya Mekkah.
(6) Pada tahun 629 M/6 Hijriyah. Negosiasi damai yang menyimpulkan pada bulan Juni, Persia memiliki Suriah dan Mesir. Ziarah atau Haji Pertama umat Islam untuk Ka'bah.
(7) Pada tahun 630 M/8 Hijriyah. Heraklius mengunjungi Yerusalem sebagai seorang peziarah, menandai sifat konklusif dari kemenangan Byzantium. Status quo ante dari sebelum invasi Sassanid yang terakhir.
Penaklukan Mekkah : kekuatan Muslim di bawah Nabi Muhammad SAW menaklukkan Mekkah tanpa menggunakan senjata, kemenangan mutlak umat Islam Madinah yang mengakhiri Perang Mekkah terhadap Madinah. "Perang Mekkah terhadap Madinah".
(8) Pada tahun 636 M/14 Hijriyah : Muslim menaklukkan Suriah yang dikuasai Bizantium dan juga Palestina Prima [Baitul Maqdis/Aelia].
Bersambung ke bagian 2
Komentar
Posting Komentar