Persaingan antara Pathe dan Gaumont
Selama periode awal kehadiran film, industri film Perancis masih yang terbesar, dan film-film yang di produksinya merupakan film-film yang paling sering dilihat di seluruh dunia. Dua perusahaan utama yang ada pada saat itu, Pathe Freres dan Gaumont, terus mengalami kemajuan dan berkembang, sedangkan perusahaan-perusahaan lain meski hadir dan berdiri, namun terbentuk hanya karena sebagai tanggapan atau respon terhadap meningkatnya permintaan dari para eksibitor film. Mengingat di masa itu situasi pada akhir pekan, para pekerja benar-benar memanfaatkan waktu libur mereka yang mendapatkan lebih banyak waktu luang untuk dapat pergi menonton film, sebagai hiburan yang tidak terlalu mahal. Bahkan perusahaan-perusahaan film Perancis tersebut dengan caranya berusaha untuk memperluas para penontonnya, sehingga film tidak hanya tertuju bagi para pekerja, mereka pun bekerja keras dan berupaya untuk dapat mengajak audiens kelas menengah, yang pada saat itu lebih mempertimbangkan pergi ke gedung pertunjukkan untuk menonton pementasan teater.
Selama tahun 1905 sampai dengan tahun 1906 ini, industri film Perancis tumbuh begitu pesat. Pathe pada saat itu sudah dikenal dan menjadikan perusahaannya untuk tumbuh dan tetap menjadi besar, dengan membuat tiga studio terpisah. Selain itu perusahaannya tersebut, juga dikenal sebagai salah satu perusahaan film paling awal yang terintegrasi secara vertikal, yakni perusahaan yang mengendalikan film dari produksi, distribusi, sampai pada pertunjukkan film atau eksebisi, dengan kata lain bisnis film mereka bergerak dari hulu sampai hilir. Integrasi vertikal merupakan bentuk dari strategi utama dalam bisnis film yang diupayakan oleh perusahaan Pathe dan seringkali menjadi ukuran atas kekuatan mereka. Bukan hanya itu saja, Perusahaan tersebut juga membuat kamera dan proyektornya, memproduksi film, dan juga membuat stok film/film negatif untuk cetakan film yang dirilisnya sendiri.
Pada tahun 1906, Pathe juga mulai membeli teater sebagai tempat pertunjukkan film. Lalu di tahun berikutnya, perusahaan mulai mendistribusikan film-filmnya sendiri dengan sistem sewa daripada harus menjualnya kepada para eksibitor lainnya. Sehingga dengan sistem tersebut telah membuat Pathe sebagai perusahaan film terbesar di dunia. Lalu pada beberapa tahun berikutnya, Pathe pun mulai mendistribusikan film yang dibuat oleh perusahaan lainnya juga.
Sebenarnya di tahun 1905, Pathe mempekerjakan enam orang sebagai pembuat filmnya, dengan menugaskan Ferdinand Zecca sebagai seorang pengawas, dan masing-masing membuat film dengan kurun waktu seminggu. Film-film tersebut mencakup berbagai genre, seperti: genre aktualitas, film sejarah, film trik, drama, aksi vaudeville, dan kejar-kejaran.
Eksperimen Pathe yang cukup dikenal dalam dunia film sebenarnya terjadi diantara tahun 1903 sampai tahun 1904, dimana ia menciptakan teknik untuk mewarnai film yang terbilang cukup rumit dengan menggunakan stensil tangan pada film yang telah dicetak sebelum nantinya film tersebut dirilis. Stensil tersebut kemudian dipotong dari salinan film, begitu juga dilakukannya pada tiap stensil yang berbeda untuk setiap warnanya. Dalam perakitan ini perusahaan memanfaatkan para pekerja perempuan untuk melukiskan warna pada tiap bingkai demi bingkainya. Dimana film-film warna Pathe ini sebenarnya hanya ditujukan untuk film-film dengan genre trik dan film yang menampilkan bunga atau perempuan yang berpakaian elegan (lihat gambar di bawah). Teknik pewarnaan seperti itu terus berlangsung hingga periode awal film bersuara.
Diantara film Pathe yang paling menguntungkan adalah serial Boireau, 1914 yang dibintangi oleh komikus popular saat itu Andre Deed yang sekaligus juga menyutradarainya, lalu film Rigadin (yang dibintangi oleh Prince seorang musik-hall), dan yang terpenting adalah film seri dari Max Linder. Film-film Linder merefleksikan industri yang semakin besar sekaligus dihargai dan diakui kalangan kelas menengah (lihat gambar di bawah). Film Max biasanya memperlihatkan keadaan sosial yang tokohnya dikondisikan dengan keadaan lingkungannya, seperti dalam salah satu filmnya, tokohnya menggunakan sepatu super ketat untuk sebuah acara makan malam yang elegan. Dalam Une ruse de mari (The Husband’s Ruse) karena cinta sang tokoh yang seringkali gagal, ia pun mencoba bunuh diri dengan berbagai cara, seperti memanggil pelayan untuk mengambil pisau, pistol, namun selalu gagal. Film-film Linder sangat inspiratif dan memiliki pengaruh yang kuat. Charles Chaplin pun pernah menyebut Linder sebagai ‘profesor’ sedangkan dirinya sendiri adalah ‘murid’ Linder. Linder sendiri bekerja di Amerika Serikat dan Perancis dari tahun 1909 hingga kematiannya pada tahun 1925.
Selain sebagai perusahaan yang terintegrasi secara vertikal, Pathe juga menggunakan strategi integrasi horizontal, yakni istilah bahwa perusahaan dikembangkan dengan satu sektor industri film saja, dimana satu perusahaan produksi mengakuisisi dan menyangga yang lainnya. Pathe pun kemudian memperbesar produksi filmnya dengan membuka studio di negara lain seperti di Italia, Rusia, dan Amerika Serikat. Sedangkan dari tahun 1909 hingga 1911, cabangnya di Moskow malah memproduksi dan membuat film dengan jumlah yang fantastis, sekitar setengah dari film yang diproduksi di Rusia adalah film produksi Pathe.
Gaumont merupakan perusahaan film yang menjadi saingan utama Pathe di Perancis, yang juga berkembang dengan pesat. Setelah menyelesaikan studio barunya di tahun 1905, perusahaan tersebut langsung mengambil dan mempekerjakan pembuat film untuk menambah kekuatannya. Alice Guy ditunjuk untuk melatih para staf pembuat film, namun yang terjadi kemudian, ia pun pergi dan beralih untuk membuat film sendiri dengan durasi yang lebih panjang (gambar bawah).
Diantara pembuat film baru di Gaumont, salah satu diantaranya adalah seorang sutradara dan penulis naskah, Louis Feuillade, yang langsung mengambil alih sebagai pengawas film-film Gaumont saat Guy pergi di tahun 1908. Ia menjadi salah satu seniman paling penting pada era film bisu ini, dan kariernya dapat disejajarkan dengan kekayaan yang diperoleh Gaumont sampai pada tahun 1920-an. Feuillade dikenal sebagai orang yang serba bisa, dimana ia di ketahui sebagai pembuat film-film dengan beberapa genre seperti komedi, film bersejarah (gambar di bawah), thriller, dan melodrama.
Pada masa itu, kenyataannya bahwa sistem yang digunakan oleh Pathe, telah membuat banyak perusahaan dan wirausahawan lain mengikuti jejaknya dengan membuka bioskop sendiri, dan sasaran dari target konsumen mereka adalah kalangan kelas atas atau orang-orang kaya. Cerita pada film mereka pun, dibuat lebih panjang sehingga durasi tayangan film pun menjadi lebih lama, dan bioskop menjadi sering menampilkan film-film yang lebih bergengsi. Situasi yang sangat menguntungkan dan menjadikan film sebagai bisnis yang makmur, ekspor industri film Perancis pun menjadi yang terbesar, disamping juga menyebabkan munculnya beberapa perusahaan-perusahaan kecil selama berlangsungnya periode ini.
Salah satu perusahaan kecil yang muncul adalah perusahaan Film d'Art, yang didirikan pada tahun 1908. Seperti nama pada perusahaannya, mereka mengidentifikasikan dirinya dengan selera film yang lebih elit. Berdirinya perusahaan tersebut memiliki dampak yang sangat signifikan. Untuk pertama kalinya, salah satu film yang di produksi perusahaan tersebut adalah film The Assassination of the Due de Guise (1908, Charles Le Bargy dan Andre Calmettes), yang menggunakan bintang-bintang panggung, disamping juga mempekerjakan seorang penulis naskah dari dramawan terkenal, serta melibatkan skoring musik orisinal oleh komposer klasik Camille Saint-Saens.
Film tersebut menceritakan kisah sebuah insiden yang terkenal dalam sejarah Perancis (gambar bawah), film tersebar secara luas bahkan di rilis di Amerika dengan mendapatkan kesuksesan yang luar biasa. The Assassination of the Due de Guise dan juga karya-karya serupa lainnya, telah menciptakan model, seperti apa film seni seharusnya. Namun keberlangsungan dari perusahaan Film d'Art pun tidak berlangsung lama, mereka selesai, dengan kehilangan sebagian besar produksinya dan pada akhirnya dijual pada tahun 1911.
Secara keseluruhan, industri film Perancis sangatlah menguntungkan dan mengalami kemakmuran serta kejayaannya pada periode ini. Pada tahun 1910, pasar malam-pasar malam dengan tenda-tenda dan layar tancapnya (foraines fetes) telah berkurang, karena banyak berdirinya teater-teater (bioskop) pertunjukkan film besar, yang telah menjelma menjadi tempat dalam menayangkan film-film meski hal tersebut terjadi tanpa adanya kesepakatan secara bersama dan juga bukanlah sebuah aturan yang wajib dipenuhi. Dengan situasi itu, di Perancis pada periode yang sama, sebenarnya telah memperlihatkan bahwa perusahaan-perusahaan film Perancis sedang menghadapi tantangan pasar dalam bisnis film mereka di Amerika yang sangat menguntungkan, terbukti bahwa pada beberapa tahun berikutnya mereka pun segera kehilangan dominasi pasar bisnis film mereka di dunia.
------------------------------------------------------------------------------
Sumber gambar
1 https://silentology.wordpress.com/2020/01/13/ask-me-anything-answers-to-your-qs/
2 https://www.theguardian.com/film/2019/nov/22/fame-at-last-was-this-the-worlds-first-film-star
3 https://mubi.com/lists/french-and-francophone-female-directors
4 https://www.imdb.com/title/tt0006206/mediaindex
5 https://it.wikipedia.org/wiki/L%27Assassinat_du_duc_de_Guise_(film_1897)
Komentar
Posting Komentar