Perusahaan Paten Gambar Bergerak versus Independen
D. Sistem Bintang
Pada tahun-tahun awal sinema, film diiklankan sebagai yang hal baru. Setelah boom nickelodeon dan Pembentukan Perusahaan Paten Gambar Bergerak (MPPC) yang telah mengatur industri Amerika, perusahaan pun menjual film mereka dengan menggunakan brand dari perusahaan mereka sendiri. Penonton pun dapat mengetahui bahwa mereka menyaksikan film hasil dari Edison atau Vitagraph atau gambar dari Pathe, tetapi tidak untuk para kru pembuat film dan aktornya yang tidak muncul pada credit tittle di layar. Di vaudeville, teater yang memiliki legitimasi yang sah, dengan operanya, serta sistem bintang kenyataannya sudah ada dan berdiri dengan mapan. Berbeda dengan nama-nama aktor di film yang tidak dipublikasikan –sebagian karena situasi yang tidak diinginkan akan popularitas seorang aktor yang memungkinkan mereka untuk segera menuntut upah yang lebih tinggi.
Memang, sebelum tahun 1908, beberapa aktor bekerja cukup teratur didalam
film sehingga tetap dapat dikenali penonton dan khalayak. Karena pada waktu
itu, produser mulai menandatangani sang aktor untuk diikat dengan kontrak yang
lebih lama, dan penonton mulai melihat wajah yang sama dalam film demi film. Mulai
pada tahun 1909, pemirsa secara spontan memiliki minat terhadap bintang favorit
mereka, datang ke studio meminta pada manajer teater ataupun menuliskannya
sendiri nama aktor dalam film untuk fotonya. Penggemar pun mengarang nama
bintang-bintang paling popular, seperti yang terjadi pada: Florence Lawrence, bintang
perempuan yang secara rutin muncul dalam di film-film Griffith, mendapatkan
julukan sebagai “the Biograph Girl” yang
diberikan oleh para penggemarnya; Sedangkan Florence
Pada tahun 1910, beberapa perusahaan pun mulai menanggapi permintaan audiens dengan mengeksploitasi kepopuleran sang bintang mereka untuk tujuan publisitas. Kalem pun mulai menyediakan tempat untuk menampilkan foto sang aktor di lobi teater mereka. Lalu berlanjut terhadap penampilan pribadi sang bintang di bioskop yang juga mulai berubah menjadi sebuah institusi. Pada tahun 1911, The Motion Picture Story Magazine, sebuah majalah fan, untuk pertama kalinya muncul. Di tahun yang sama, sebuah perusahaan yang mengkhususkan dirinya dalam penjualan kartu pos berupa foto bintang film populer pun memulainya. Bintang-bintang film pun mulai disebutkan dalam suatu iklan yang ditujukan untuk para Eksibitor (3.16). Meski begitu, tetap saja film yang tayang, jarang sekali memasukkan credit tittle para kru pembuat film dan juga sang bintang sampai pada tahun 1914.
Florence Lawrence, bintang perempuan yang secara rutin muncul dalam di film-film Griffith, mendapatkan julukan sebagai “the Biograph Girl” yang diberikan oleh para penggemarnya
https://www.liputan6.com/global/read/4594699/kisah-florence-lawrence-dan-hoaks-yang-mengubah-hollywood
Komentar
Posting Komentar