Formalisme Film

Formalisme dari George Melies







Formalisme Melies berbanding terbalik dari Realisme Lumiere, tidaklah memiliki keinginan untuk menunjukkan realitas secara nyata. Melies hanya ingin menunjukkan visi pribadinya tentang dunia.

Mereka mengantarkan film pada distorsi dan melebih-lebihkan gambar.

Ketika Melies membuat Trip to The Moon, dia tidak peduli apakah memang pesawat ruang angkasanya atau bulan, benar-benar terlihat oleh orang dalam dunia yang sebenarnya (inilah distorsi realitas). Melies memberikan gambaran pesawat ruang angkasa dan bulan mampu dilihat orang.

Film-film formalis sering bermimpi/fantasi. Mereka membangun dan memiliki set dan membuat kostum yang detail dan berlebihan, serta melakukan perekaman di dalam dan di luar ruangan.

Memiliki pencahayaan yang rumit dan pencahayaan simbolis. Gaya itu hanya ingin memberikan perhatian bahwa sutradara seolah-olah berkata, "Lihat aku! Aku seorang seniman dan aku mampu membuatnya!"

Bahkan ekstrimnya, seorang formalis sama sekali akan menghindari cerita dan karakter dan sebagai gantinya hanya menampilkan dan memaparkan suasana hati atau emosi tertentu dengan menampilkan gambar-gambar abstrak.

Membangun peristiwanya melalui penggabungan antar shot. Editing secara sederhana, melalui perekaman gambar di kamera, menjadi teknik selangkah lebih maju dari Lumiere.

Montage Rusia, mengembangkan Formalisme

Dalam pemikiran formalisme, pada kasus montage Rusia/Soviet, menganggap editing sebagai tradisi sangatlah beralasan. Sebagai statusnya pada bidang seni, montage Rusia inilah yang memperjuangkan kedudukan seni film tersebut.

Kuleshov menempatkan beberapa shot, terus menyusunnya, menghasilkan visual language, memberikan dasar dari metode montage.

Pudovkin, mengkonstruksi editing, menempatkan setiap shotnya, membangun scene dari shot-shot tersusun tersebut menjadi sebuah scene. Konstruksi editing diperkenalkan Pudovkin.

Eisenstein memandang beberapa shot yang diurutkan dgn cara tertentu, akan menghasilkan suatu arti, melahirkan intellectual montage.

Konsep dialektikanya Marx, yang diilhami pemikiran dialektisnya Hegel, yang menjadi ideologi Sovietnya Rusia pada waktu itu, mampu diwujudkan di film dalam metode montagenya Rusia. Kuleshov dengan tesisnya, menjadi anti tesis oleh Pudovkin, dan berubah sintesis di Eisenstein.


Komentar