Genre pada Film



Gambar : https://id.toluna.com/polls/8235501/Genre-Film-yang-menjadi-salah-satu-favorit-kamu


Pengertian
Genre adalah sekumpulan konvensi-konvensi formal, terhadap subyek, seting ataupun tematik (meski tidak ketat) ataupun unsur teknis, yang digunakan untuk mengkategorikan karya-karya film. Bila dianalogikan dengan sebuah pembahasan negara, maka akan jauh lebih menarik membicarakan sebuah negara tersebut dari sudut ruang dan waktu yang memiliki makna yang umum terhadap negara tersebut. Misalnya berbicara Indonesia, akan menarik bila pembicaraannya Indonesia di tahun 1965 atau tahun 1998. Sedangkan bila membicarakan negara seperti Tiongkok, akan menarik bila bicara saat Mao Zhe Dong berkuasa. Sedangkan membicarakan Jerman disaat kalah perang dan sebagainya. Begitu pula dengan genre pada film. Masing-masing genre di film tersebut masing-masing memiliki karakteristik yang khas, yang membedakan satu genre dengan genre yang lainnya.

Istilah Genre berasal dari bahasa perancis yang bermakna “bentuk“ atau tipe. Kata genre sendiri mengacu pada istilah biologi yakni, genus, sebuah klasifikasi flora dan fauna yang tingkatannya berada di atas spesies dan di bawah family. Genus berarti mensortir, dengan sebuah metode tertentu, yang menurut janet Staiger, terdiri atas:
1) Metode idealis, yakni metode dengan melihat dan menilai film terhadap pola dan konvensinya dari film yang dilihatnya.
2) Metode empiris, yakni menentukan dari pengamatan empiris karakteristik yang diperlukan, dan cukup untuk memasukkan film kedalam kategori tertentu.
3) Metode a priori, yakni dengan membuat membuat pernyataan a priori dari karakteristik kelompok atau kategori tertentu.
4) Metode konvensional sosial, yakni menggunakan harapan budaya untuk mengkategorikan teks.

Tujuan Genre
Menurut Heta Pyrhonen ada empat tujuan utama dari genre film ini, yaitu : 
- menggambarkan untuk mengkalsifikasikan (mengkategorikan)
- mengarahkan interpretasi (menafsirkan)
- genre ditujukan untuk mengatur jalur/arah yang normatif (memformat atau membuat resep)
- genre menawarkan ruang evaluasi untuk kritik (evaluasi)

Fungsi Genre
Genre memiliki beberapa fungsi, seperti:
pertama, sebagai model atau rumus dari produksi,
kedua, sebagai struktur dari sebuah sistem tekstual,
ketiga, sebagai sebuah etiket, yang berguna bagi distributor dan penonton, dan
keempat, sebagai kontrak, karena secara tidak langsung, dengan adanya genre pada film yang dibuat, telah terikat kontrak kesepakatan dengan penontonnya untuk mengikuti atau membaca film.

Singkatnya, genre memiliki fungsi bagi penonton adalah memberikan harapan atau ekspektasi sedangkan bagi filmmaker sebagai pola atau aturan tertentu, sehingga di satu sisi genre itu memudahkan filmmaker, namun di sisi lainnya filmmaker menjadi tidak bebas, karena terikat aturan-aturan dari suatu genre tersebut.

Hubungan Genre dengan Skenario
Pertama, skenario akan jauh lebih terarah dan sangat relevan apabila sudah mengetahui genre film yang akan dibuatkan ceritanya. Karena dengan mengetahui hal tersebut, implikasinya berguna pada potensi pasar dari film tertentu. Kedua, penulis skenario akan cenderung meyakini teks skenarionya di produksi apabila termasuk genre yang dikenal pasar atau popular. Ketiga, munculnya politik genre dalam penulisan skenario atau skenario itu sendiri, secara produksi dan secara pasar, maka sekanrio yang mematuhi prinsip-prinsip genre tertentu akan lebih diistimewakan.

Sedangkan menurut Robert McKee, genre membuat penulis skenario mendapatkan tantangan yang kritis, karena penulis tidak hanya harus memenuhi antisipasi dari penontonnya dan mempertaruhkan kebingungan serta kekecewaan penonton, tetapi juga harus menuntun harapan penonton dengan segar, tak terduga atau bahkan juga membebani penonton dengan sebuah resiko.

Komentar