Soviet Montage (Eisenstein)


Sergei Eisenstein
            Eisenstein berlatar belakang teknik dan di tahun 1920 bekerja di Agit Trains yang membawa propaganda untuk para tentara di perang sipil melalui berita dan film-film dokumenter. Ia kembali ke Moskow tahun itu juga dan bermain di teater. Sebenarnya Eisenstein adalah salah seorang yang direkrut oleh Lev Kuleshov dalam rangka mengembangkan laboratorium filmnya. Ternyata Eisenstein malah menjadi salah satu “lawan” kuat Kuleshov terutama dari teori-teori yang dikemukakan oleh Pudovkin. Secara tegas Eisenstein mengritik Pudovkin yang dianggapnya hanya berkutat pada cara untuk membuat penonton sadar dan ikut terbangun emosinya, karena buat dirinya penonton seharusnya juga dibangun aspek intelektual atau pemikirannya, bukan hanya sekedar emosinya saja. Pemikiran Eisenstein ini sesuai dengan ideologi Marxisme yang dianut Soviet negaranya, terutama Dialektika Materialisme, dan dari pemikirannya tersebut muncullah teori konflik, dimana sebuah pemikiran (tesis) harus dibenturkan dengan pemikiran lain (antitesis) akan memunculkan pemikiran baru (sintesis).

            Namun Eisenstein juga sependapat dengan Kuleshov dan Pudovkin bahwa montage adalah dasar atau pondasi utama dari seni sinema. Prinsip teori Eisenstein diambil dari Huruf hieroglyph dalam bahasa Mesir Kuno, di mana bila satu gambar disandingkan dengan gambar lain, maka akan menghasilkan makna lain. Atau juga dapat dilihat tulisan orang Tiongkok atau Jepang yang dikenal sebagai elemen dasar dalam menggambarkan kebudayaan. Sebab menulis buat orang Jepang adalah menggambarkan, tulisan Jepang pun memiliki prinsip yang sama yaitu menggambarkan sebuah objek berdasarkan gambar naturalnya.[1] Begitu pula dengan shot, bahwa shot-shot harus ditabrakan (collision) seperti halnya memecahkan batu-bata (bukan disusun) sehingga menimbulkan makna yang sama sekali berbeda. Shot bukan dihubungkan seperti pendapat Kuleshov dan Pudovkin namun di-konflikkan satu sama lain. Konflik antara dua shot, shot A + shot B bukan AB (seperti Kuleshov dan Pudovkin) melainkan shot A + shot B adalah C, menghasilkan ide yang sama sekali baru. Transisi antar shot bukan mengalir seperti halnya Pudovkin namun harus tajam, mengagetkan bahkan kasar. Eisenstein menginginkan filmnya sama sekali lepas dari kontinuitas atau konteks yang literal. Ia menganggap Kuleshov serta Pudovkin terlalu dikekang oleh realisme. Teori Eisenstein ini ini dikenal dengan Collision Montage.



Tulisan Tiongkok
Collision Montage
            = Pintu
           = Besar, kuat
大門        = Pintu
門大        = Para lelaki
Anjing
+
Mulut (gambar)
=
MENGGONGGONG





Mulut
+
Burung
=
BERNYANYI




Eisenstein menginginkan film harus lebih fleksibel seperti halnya literatur, khususnya dalam memakai simbol-simbol pembanding tanpa memperhatikan konteks ruang dan waktu. Film harus memasukkan gambar-gambar yang secara tematik atau metaforik relevan. Dalam Strike! Yang diketahui juga merupakan film miliknya (yang rilis tahun 1925). Pada adegan klimaks, ketika tentara mengejar serta menembaki secara membabi buta para demostran, Eisenstein memasukkan gambar adegan kerbau yang sedang dipotong. (lihat 1.45) Adegan ini secara tema sama sekali tidak berhubungan dengan cerita didalam filmnya, karena adegan tersebut tidaklah mungkin dapat dilihat secara literal, melainkan secara metafora sebagai unsur pembanding. Secara metafora adegan tentara yang sedang menembaki para demostran sama dengan adegan penjagalan kerbau atau dengan kata lain tentara menjagal para demostran dengan cara yang tidak manusiawi (sadis). Sedangkan dalam film October (1927), Eisenstein menggabungkan gambar pemimpin revolusioner dengan gambar burung peacock sebagai simbol kesombongan sang pemimpin.

Pada filmnya yang lain, Bronenosets Potemkin di tahun 1925, Eisenstein dengan menggunakan teknik yang sama, memperlihatkan sebuah meriam yang ditembakkan lalu cut dan disambungkan dengan tiga buah gambar singa, seakan-akan ingin menunjukkan bangkitnya jiwa revolusi. “The very stones roar”, singa yang sedang tertidur itupun mengaum. Sequence Odessa Steps pada film Potemkin adalah adegan yang seringkali  menjadi pembicaraan. Sequence dimana Eisenstein mampu mengilustrasikan sekaligus mempraktekkan teori collision montage-nya didalam film, dimana kemampuannya dalam menggabungkan putih dengan hitam (gelap dengan terang), garis vertikal dengan horisontal, shot pendek dengan shot lama, close up dengan long shot, kamera statis dengan kamera bergerak dan seterusnya, diperlihatkannya.

2.7 Film Bronenosets Potemkin yang berdurasi 22 menit di produksi oleh Sergei Eisenstein di tahun 1925.




Ia juga menggabungkan beberapa gambar dari orang-orang yang sedang berlarian, perempuan dengan payung, barisan tentara, wajah ibu yang sedang menjerit, bocah yang terinjak-injak, bayi dalam kereta dorong, roda kereta bayi, simbol angsa dalam ikat pinggang sang ibu dan sebagainya. Semuanya digabungkan oleh Eisenstein menjadi satu kesatuan sequence yang membuat penonton merasakan teror atau “rasa ngeri” yang luar biasa. Montage memberikan dampak yang signifikan pada film. Hubungan antar shot di setiap kehadirannya memberikan reaksi aktif dipikiran penonton, dan menimbulkan gambaran di setiap peristiwanya. Hal tidak terjadi sebelum montage Soviet dipraktekkan pada film. Editing menjadi bidang baru yang muncul setelah bidang-bidang yang lainnya telah lebih dulu hadir di film. Kehadirannya sangat kental dipengaruhi oleh pemikiran sosial yang muncul jauh sebelum film ada.





[1] Eisenstein, Sergei. “The Cinematographe Principle and The Ideogram. In Film Theory and Criticism”. Edited by Gerald Mast & Marshall Cohen. New York: Oxford University Press. 1979.

Komentar