Perjuangan Dalam Mengembangkan Industri Film Amerika Bag II

 Perusahaan Paten Gambar Bergerak versus Independen

Ledakan nickelodeon telah memicu persaingan yang ketat sebagai dampak kejadian ledakan tersebut. Para pemimpin industri yang lebih mapan mengkonsolidasikan kekuatan diantara mereka sendiri untuk mencoba menekan para pendatang baru. Dengan menyadarinya bahwa mengendalikan industri film yang sedang berkembang akan sangat menguntungkan.


A.      1907-1908: Kontrol melalui Litigasi 

Sejak 1897, perusahaan Edison sebenarnya mencoba untuk memaksa para pesaingnya keluar dari bisnis dengan cara menuntut mereka atas pelanggaran hak paten. Edison mengakui telah memiliki hak paten terhadap dasar-dasar pada kamera, proyektor, dan stok film bergerak. Beberapa perusahaan, seperti Vitagraph pun harus membayar biaya lisensi pada Edison untuk dapat terus berproduksi. Apalagi setelah keputusan pengadilan yang memenangkan Edison di tahun 1904, sehingga perusahaan film lainnya pun ikut bergabung untuk membayar biaya tersebut. Hal sebaliknya dilakukan oleh American Mutoscope & Biograph (AM&B), mereka justru menolak untuk bekerja sama dengan Edison, karena mereka beranggapan bahwa Biographe kamera milik mereka, memiliki mekanisme yang berbeda dengan kamera Edison, sehingga mereka pun memisahkan diri dari patennya Edison. 

Di awal tahun 1907, pengadilan banding telah membuat keputusan yang sangat penting. Edison yang kembali menggugat AM&B karena beranggapan telah melanggar hak paten kameranya, ternyata kembai mendapatkan kekecewaan. Keputusan pengadilan dengan tegas memutuskan bahwa mekanisme kamera yang didasari oleh gigi sprocket dalam menggerakkan rol film milik AM&B cukuplah berbeda dan tidak melanggar paten Edison. Sedangkan desain kamera dan yang lainnya, yang saat itu digunakan AM&B, terbukti melanggar hak paten Edison. Akibatnya, semua perusahaan produksi dan importir berasumsi bahwa mereka harus membayar ke AM&B dan ke Edison untuk tetap dapat berbisnis. Persaingan yang terjadi antara Edison dan AM&B menguat di tahun 1908. Edison memutuskan untuk menuntut kembali AM&B, yang kali ini ia pun mengklaim bahwa yang terdapat di kamera terakhir mereka telah melanggar patennya pada stok film. AM&B membalasnya dengan segera membeli paten untuk Latham-loop (milik Latham) dan menuntut Edison karena menggunakan perangkat ini dalam kamera dan proyektornya. Kedua perusahaan itupun terlibat dalam menyusun pengaturan perizinan persaingan di awal tahun 1908: anggota Asosiasi Lisensi Edison membayar ke Edison untuk tetap terus dapat eksis dalam membuat film, sedangkan Asosiasi Lisensi Biographe mengumpulkan uang yang sebagian besar didapatkannya dari perusahaan-perusahaan asing dan perusahaan importir yang ingin tetap membawa film ke dalam Pasar Amerika. 

Pasar film pun mengalami kekacauan. Eksibitor membutuhkan banyak sekali film, tetapi para produser begitu sibuk berkelahi satu sama lainnya sehingga mereka tidak dapat merilis film untuk dapat mencukupi kebutuhan pasar. Menariknya, pada periode yang sama ini, justru Edison dan AM&B memutuskan untuk bekerja sama. Mereka menciptakan sebuah perusahaan yang terpisah dari perusahaan mereka masing-masing, yang nantinya ditujukan untuk dapat mengendalikan semua pesaing mereka dengan cara membebankan biaya lisensi, sekaligus untuk dapat memiliki lisensinya, hanya kepada satu perusahaan paten utama. Pada bulan Desember 1908, Motion Picture Patents Company (MPPC), yang dipimpin oleh Edison dan AM&B pun dibentuk. Beberapa perusahaan produksi lain yang dimiliki oleh MPPC, seperti: Vitagraph, Selig, Essanay, Lubin, dan Kalem, agar tetap dapat beroperasi, masing-masing dari mereka harus membayar biaya kepada dua perusahaan utama (pengecualian pada Vitagraph, yang juga telah memberikan patennya pada pengaturan tersebut, pada akhirnya mendapatkannya kembali sebagian uangnya dari biaya lisensi itu). 

Dalam upayanya untuk mendapatkan pangsa pasar AS yang lebih besar, MPPC secara ketat membatasi jumlah perusahaan asing yang dapat bergabung dan mengimpor film. Pathe, yang merupakan importir terbesar, dan juga Melies diizinkan masuk ke MPPC, begitu juga dengan George Kleine, sebuah firma besar dari Chicago yang mengimpor film-film Eropa dari Gaumont dan Urban-Eclipse (sebuah perusahaan Inggris-Perancis). Selain dari itu, maka tertutup bagi beberapa perusahaan Eropa, seperti Great Northern (Nordisk) dan semua perusahaan yang berasal dari Italia. Meskipun perusahaan asing tetap terus dapat beroperasi di Amerika Serikat, baik melalui MPPC ataupun sebagai independen, namun mereka tidak pernah mendapatkan kembali sebagian besar pasar yang mereka nikmati sebelum tahun 1908. Perancis dan Italia terus menjadi pemimpin pasar di luar Amerika Serikat sampai terjadinya Perang dunia I. MPPC pun kemudian mengendalikan ketiga tahapan industri: produksi, distribusi, dan eksebisi. Karena hanya perusahaan yang berlisensi yang dapat membuat film. Begitu juga hanya perusahaan distribusi yang berlisensi yang dapat merilisnya. Selain itu, semua teater yang menginginkan film-film yang dibuat oleh anggota MPPC haruslah membayar biaya mingguan untuk tetap mendapatkan hak istimewanya, yakni dapat memutar film-film MPPC tersebut. Hal ini diperkuat dengan persetujuan dari Eastman Kodak untuk menjual stok filmnya hanya kepada anggota MPPC, dan sebagai imbalannya mereka tidak akan membeli stok film kepada perusahaan-perusahaan lain kecuali Kodak. 

Sistem ini telah mengatur panggung bisnis dalam mengendalikan seluruh pasar film AS secara oligopoli. Karena disaat satu perusahaan mendominasi pasarnya, maka perusahaan itu langsung memiliki monopoli. Dalam oligopoli, sejumlah perusahaan kecil pun saling bekerja sama untuk mengendalikan pasar dan menghalangi masuknya perusahaan baru. Sedangkan untuk mempertahankan keberadaannya, anggota oligopoli MPPC menggunakan cara mengancam perusahaan lain agar dituntut atas pelanggaran paten sebagai upayanya dalam menghilangkan semua perusahaan lain. Seorang produser yang menggunakan kamera film tanpa membayar ke MPPC berisiko untuk dibawa ke pengadilan. Hal yang sama juga diberlakukan dalam tahapan eksibisinya, karena paten yang diiliki MPPC dan telah diakui tersebut dapat menjaga dan mengendalikan proyektor milik mereka agar tetap tertutup. Selama tahun 1909, industri film Amerika dalam kondisi yang stabil. Anggota MPPC telah mengatur jadwal rutin dari film yang mereka rilis secara mingguan. Film-film yang lebih baru harganya lebih mahal dan kemudian nilainya menurun setelah ditayangkan beberapa waktu selanjutnya (sebuah situasi yang bertahan hingga saat ini dalam sistem running and windows). Satu rol atau gulungan film menjadi acuan standar sebagai ukuran panjangnya film. Setiap rol atau gulungan disewa dengan harga yang sama, apa pun jenis filmnya, karena produsen memandang film sebagai produk standar, seperti halnya sosis.


Sumber Gambar

https://www.pikpng.com/pngvi/ohRwwJ_what-is-the-mpaa-motion-picture-patents-company-logo-clipart/


Komentar