Pengantar Seni: Dimanakah Karya Seni itu Berada?


Gambar 1
Sumber: https://www.britannica.com/topic/Philadelphia-Museum-of-Art

Dapatlah dikatakan bahwa hampir pasti kita memiliki karya seni di rumah kita: mungkin lukisan di ruang tamu, poster di kamar tidur kita, atau vas bunga yang dibuat dengan indah; dan ada juga patung dan tugu peringatan di taman atau ruang publik lainnya di sebagian besar kota. Kita mungkin juga sudah tahu sekarang bahwa seni dapat ditemukan di banyak tempat: meskipun itu dalam bentuk peti mati, dalam sebuah buku, dalam sejumlah media kontemporer, dan tentu saja, dalam sebuah museum seni.

Kata "museum" berasal dari bahasa Yunani kuno mouseion, yang berarti kuil yang di dedikasikan untuk seni dan sains. Mouseion dari Alexandria di Mesir, didirikan sekitar 2.400 tahun yang lalu, mengumpulkan dan melestarikan benda-benda penting, dan sekarang fungsi utamanya masih sama sebagai museum. Banyak museum seni besar ini berada di Eropa yang bermula sebagai koleksi pribadi. Museum Louvre yang terkenal di Paris, Prancis, awalnya adalah sebuah benteng dan kemudian menjadi istana kerajaan tempat raja menyimpan koleksi seni pribadinya. Ketika Raja Louis XIV pindah ke istana barunya di Versailles, Louvre menjadi tempat tinggal para seniman yang dipekerjakannya. Baru kemudian, setelah peristiwa Revolusi Prancis (sekitar 1789–99), koleksi raja dibuka untuk umum di Louvre.

Museum di Amerika memiliki sejarah yang berbeda. Yang tertua adalah Akademi Seni Rupa Pennsylvania, didirikan sekitar tahun 1805 sebagai museum dan sekolah seni. Seterusnya Museum ini melayani kedua fungsi tersebut, seperti hal banyaknya museum di Amerika lainnya. Selama abad ke-19, tokoh-tokoh bisnis terkemuka Amerika mengumpulkan banyak koleksi pribadi dari seni Eropa. Para Kolektor ini mendirikan museum yang meniru model Eropa. Museum Brooklyn didirikan pada tahun 1823, dan pada tahun 1870, museum besar dibuka di Boston, New York, Philadelphia (gbr 1), dan Chicago. Banyak bangunan publik, termasuk museum, di Amerika Serikat dibangun dengan gaya Neoklasik, yang melibatkan bentuk-bentuk simetris yang mewakili cita-cita demokrasi yang berasal dari Yunani dan Roma kuno, tempat dimana gaya arsitektur Klasik pertama kali dikembangkan. 

Sebagian besar museum seni menyimpan koleksi karya seni permanen yang dipajang secara teratur, meskipun beberapa museum hanya menampilkan sebagian dari karya dalam koleksi besar mereka. Museum juga menyelenggarakan pameran karya yang merupakan pinjaman dari lembaga lain. Mereka sering memiliki departemen konservasi untuk merawat dan memulihkan karya seni.

Gambar 2
Sumber: https://lacatholics.org/guadalupe/

Namun, jika kita menganggap bahwa karya seni hanya dapat dipajang di museum dan galeri, kenyataannya kita akan mengabaikan banyak karya seni yang juga ditempatkan di ruang-ruang komunal ataupun ruang religius. Mungkin contoh yang paling abadi dari karya semacam itu adalah lukisan Virgin of Guadalupe (Sang perawan Guadalupe gbr 2). Menurut tradisi Katolik, pada bulan Desember 1531 Sang Perawan menampakkan dirinya beberapa kali, pertama di bukit Tepeyac, kemudian di luar Mexico City, kepada seorang petani pribumi, Juan Diego, ketika dia, sang perawan, secara ajaib mencetak gambarnya sendiri di jubahnya yang terbuat dari serat kaktus (Bukti sejarah, bagaimanapun, menunjukkan bahwa Perawan dilukis dengan tempera[1] di atas linen.) Sang Perawan pun pada akhirnya menjadi simbol bangsa Meksiko, yang tidak hanya untuk orang Meksiko keturunan Indian tetapi juga untuk semua warga negara —dan tidak hanya untuk yang taat Katolik saja. Saat ini, lukisan asli dari Sang Perawan disimpan di National Basilica of St. Mary of Guadalupe di dasar bukit Tepeyac, yang menerima ratusan ribu peziarah setiap tahunnya. 

Beberapa karya seni juga masih dikenal dengan in situ[2]Berada di lokasi aslinya. Misalnya, dari tahun 1921 hingga 1954 Simon Rodia (1879–1965) membangun tujuh belas struktur yang saling terhubung di atas lahan perumahan di lingkungan Los Angeles (gbr 3). Karya Rodia sekarang dikenal sebagai Watts Towers (Menara Watts), meskipun dia menamakannya sendiri sebagai Nuestro Pueblo (bahasa Spanyol yang berarti “kota kami”). Rodia, adalah seorang pekerja konstruksi, membuat strukturnya dari bahan yang dia temukan ataupun juga bahan yang dibawa oleh penduduk setempat kepadanya. Menara tersebut terbuat dari batang dan pipa baja, jaring kawat, dan mortar, serta dihiasi dengan pecahan kaca dan tembikar. Sebenarnya tetangga Rodia dan juga Kota Los Angeles tidak menyetujui pekerjaannya itu, suatu upaya yang gagal dilakukan untuk menghancurkannya, tetapi justru kemudian, gelombang berbalik arah karena menguntungkannya. Dimana pada tahun 1990 Watts Towers dinobatkan sebagai Tempat Bersejarah Nasional, dan hari ini diakui secara internasional dan dilindungi sebagai karya seni publik yang penting.

Gambar 3
Sumber: https://co.pinterest.com/pin/844213892628277933/?amp_client_id=CLIENT_ID%28_%29&mweb_unauth_id=%7B%7Bdefault.session%7D%7D&simplified=true

 


[1] In situ: pembuatan seni langsung di lokasi pembuatan aslinya

[2] Tempera: media lukis cepat kering yang terbuat dari pigmen yang dicampur dengan bahan pengikat yang larut dalam air, seperti kuning telur


Terjemahan bebas Gateways to Art Understanding the Visual Arts

Komentar