Seni dan Kreativitas

Sumber: https://www.ideelart.com/magazine/nocturne-in-black-and-gold-the-falling-rocket


Karya Simon Rodia menunjukkan bahwa seni dapat ditemukan di lingkungannya sendiri, dan bahwa banyak —mungkin sebagian besar— orang memiliki dorongan kreatif untuk membuat seni, dan mengekspresikannya dengan berbagai cara, sehingga seringkali mengejutkan. Rodia mengabdikan hidupnya selama bertahun-tahun untuk menciptakan satu karya seni. Dia tidak pernah dilatih untuk menjadi seorang seniman tetapi dia berbagi dorongan kreatif dengan seniman profesional yang telah mendominasi hidupnya. Jika kita mempertimbangkan peran kreativitas dalam kehidupan kita sendiri, kita melihat bahwa gambar selalu ada di dunia kita: kita membuat foto dan video kita sendiri, dan membagikannya melalui layanan jejaring sosial atau menggunakan ponsel kita. Kegiatan ini, begitu umum sekarang, menunjukkan bagaimana orang secara alami menanggapi gambar dan berusaha mengekspresikan diri secara visual —seperti yang mereka lakukan 3.000 tahun yang lalu di Mesir kuno. Dengan kata lain, kebanyakan dari kita secara naluriah berhubungan dengan kreativitas manusia.

Pelukis Amerika James McNeil Whistler (1834–1903) percaya bahwa halnya "seni untuk seni", atau gagasan bahwa seni memiliki nilai intrinsik terlepas dari pokok bahasan (Subject matter) atau pesannya. Whistler sering memberi judul lukisannya tersebut Nocturne, Symphony, or Arrangement untuk menyampaikan gagasan bahwa dia ingin seninya memicu emosi dan sensasi seperti halnya musik. Lukisan Whistler Nocturne in Black and Gold: The Falling Rocket (gbr di atas) dipamerkan pada tahun 1877 di London. Kritikus Inggris John Ruskin menggambarkan lukisannya itu kurang dalam subjek dan kualitasnya serta dianggap mempermalukan seniman karena seperti meminta "dua ratus guinea hanya untuk melemparkan sepanci cat ke wajah publik." Whistler menggugat kritikus terkenal tersebut atas komentarnya ini, dan dalam persidangan menjadi diskusi publik tentang definisi seni dan kreativitas. Pengacara Ruskin berargumen bahwa pembuatan lukisan tersebut tidak memakan banyak waktu, pokok bahasannya tidak jelas, dan karena itu tidak memiliki banyak nilai. Whistler membela diri dengan mengatakan bahwa itu adalah aransemen artistik yang mewakili kembang api. Dia percaya nilainya tidak hanya terletak pada waktu yang dibutuhkan untuk membuat karya tersebut, tetapi juga pada pengetahuan yang dia peroleh seumur hidup, yang dia bagikan kepada publik melalui karya ini. Meskipun juri pada akhirnya memenangkan Whistler, dan dia juga telah dianugerahi jumlah yang sama dengan uang yang telah didapatkannya hari ini, namun persidangan membawanya ke dalam kebangkrutan. Namun, terlepas dari kesulitannya, hasil uji cobanya tersebut telah menjadi katalisator atau inspirasi bagi seniman masa depan untuk menciptakan karya yang tidak selalu mudah dipahami atau diapresiasi oleh semua masyarakat.


Terjemahan bebas Gateways to Art Understanding the Visual Arts

Komentar